Minggu, 21 Juli 2013

Perhatikan Waktumu

Renungan harianSebagian besar orang di dunia ini semakin dibuat sibuk dengan berbagai urusan dirinya…. bekerja dan sebagainya, sehingga tanpa disadari mereka lupa mengatur waktu untuk orang-orang yang dicintai. Padahal kita harus tahu urutan prioritas yang seharusnya dalam hidup ini.
1. Tuhan
2. Keluarga
3. Pekerjaan
4. Pelayanan
dan keempatnya harus menempati prioritas sesuai dengan urutannya, maka segala sesuatunya akan berjalan dengan indah. Silahkan simak kisah berikut ini :
Seperti biasa Andrew, Kepala Cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka di Jakarta , tiba di rumahnya pada pukul 9 malam. Tidak seperti biasanya, Sarah, putri pertamanya yang baru duduk di kelas tiga SD membukakan pintu untuknya.
Nampaknya ia sudah menunggu cukup lama.
“Kok, belum tidur ?”
sapa Andrew sambil mencium anaknya. Biasanya Sarah memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari.
Sambil membuntuti sang Papa menuju ruang keluarga, Sarah menjawab, “Aku nunggu
Papa pulang. Sebab aku mau Tanya berapa sih gaji Papa ?”
“Lho tumben, kok nanya gaji Papa ? Mau minta uang lagi, ya ?”
“Ah, enggak. Pengen tahu aja” ucap Sarah singkat.
“Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja
sekitar 10jam dan dibayar Rp. 400.000,-. Setiap bulan rata-rata dihitung 22 hari kerja.
Sabtu dan Minggu libur, kadang Sabtu Papa masih lembur. Jadi, gaji Papa dalam satu bulan berapa, hayo ?”
Sarah berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar, sementara Papanya melepas sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Andrew beranjak menuju
kamar untuk berganti pakaian, Sarah berlari mengikutinya.”Kalo satu hari Papa dibayar
Rp. 400.000,-untuk 10 jam, berarti satu jam Papa digaji Rp. 40.000,- dong” katanya.
“Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, tidur” perintah Andrew. Tetapi Sarah tidak beranjak. Sambil menyaksikan Papanya berganti pakaian,Sarah kembali
bertanya, “Papa, aku boleh pinjam uang Rp. 5.000,- enggak ?”
“Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini ? Papa capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah”.
“Tapi Papa…”
Kesabaran Andrew pun habis. “Papa bilang tidur !” hardiknya mengejutkan Sarah. Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya.
Usai mandi, Andrew nampak menyesali hardiknya. Ia pun menengok Sarah di kamar
tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur. Sarah didapati sedang terisak-isak
pelan sambil memegang uang Rp.15.000,- di tangannya. Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Andrew berkata, “Maafkan Papa, Nak, Papa sayang sama Sarah.
Tapi buat apa sih minta uang malam-malam begini ? Kalau mau beli mainan, besok kan bisa. Jangankan Rp.5.000,- lebih dari itu pun Papa kasih” jawab Andrew
“Papa, aku enggak minta uang. Aku hanya pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudah
menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini”.
“lya, iya, tapi buat apa ?” tanya Andrew lembut.
“Aku menunggu Papa dari jam 8. Aku mau ajak Papa main ular tangga. Tiga puluh menit aja. Mama sering bilang kalo waktu Papa itu sangat berharga. Jadi, aku mau ganti waktu Papa. Aku buka tabunganku, hanya ada Rp.15.000,- tapi.. karena Papa bilang satu jam Papa dibayar Rp. 40.000,- maka setengah jam aku harus ganti Rp.. 20.000,-. Tapi duit tabunganku kurang Rp.5.000, makanya aku mau pinjam dari Papa” kata Sarah polos.
Andrew pun terdiam. ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat dengan perasaan haru. Dia baru menyadari, ternyata limpahan harta yang dia berikan selama ini, tidak cukup untuk “membeli” kebahagiaan anaknya.
“Bagi dunia kau hanya seseorang, tapi bagi seseorang kau adalah dunianya”

Semangkuk Nasi Putih


Kemurahan Selalu Mendatangkan Kebaikan

Renungan HarianCerita ini berdasarkan kisah nyata yang terjadi di negri Tiongkok. Pada sebuah senja dua puluh tahun yang lalu, terdapat seorang pemuda yang kelihatannya seperti seorang mahasiswa berjalan mondar mandir didepan sebuah rumah makan  cepat saji di kota metropolitan, menunggu sampai tamu direstoran sudah agak sepi, dengan sifat yang segan dan malu-malu dia masuk kedalam restoran tersebut.
Kemudian pemuda itu berkata: “Tolong sajikan saya semangkuk nasi putih.”
dengan kepala menunduk pemuda ini berkata kepada pemilik rumah makan.
Sepasang suami istri muda pemilik rumah makan, memperhatikan pemuda ini hanya meminta semangkuk nasi putih dan tidak memesan lauk apapun, lalu menghidangkan semangkuk penuh nasi putih untuknya.
Ketika pemuda ini menerima nasi putih dan sedang membayar lalu berkata dengan pelan: “dapatkah menyiram sedikit kuah sayur diatas nasi saya.”
Istri pemilik rumah berkata sambil tersenyum:”Ambil saja apa yang engkau suka, tidak perlu bayar !”
Sebelum habis makan, pemuda ini berpikir:” kuah sayur gratis.”
Lalu memesan semangkuk lagi nasi putih.
” Semangkuk tidak cukup anak muda, kali ini saya akan berikan lebih banyak lagi nasinya.”
Dengan tersenyum ramah pemilik rumah makan berkata kepada pemuda ini.
“Bukan, saya akan membawa pulang, besok akan membawa kesekolah sebagai makan siang saya !”
Mendengar perkataan pemuda ini, pemilik rumah makan berpikir pemuda ini tentu dari keluarga miskin diluar kota, demi menuntut ilmu datang kekota, mencari uang sendiri untuk sekolah, kesulitan dalam keuangan itu sudah pasti.
Berpikir sampai disitu pemilik rumah makan lalu menaruh sepotong daging dan sebutir telur disembunyikan dibawah nasi, kemudian membungkus nasi tersebut sepintas terlihat hanya sebungkus nasi putih saja dan memberikan kepada pemuda ini.
Melihat perbuatannya, istrinya mengetahui suaminya sedang membantu pemuda ini, hanya dia tidak mengerti, kenapa daging dan telur disembunyikan dibawah nasi?
Suaminya kemudian membisik kepadanya :”Jika pemuda ini melihat kita menaruh lauk dinasinya dia tentu akan merasa bahwa
kita bersedekah kepadanya, harga dirinya pasti akan tersinggung lain kali dia tidak akan datang lagi, jika dia ketempat lain hanya membeli semangkuk nasi putih, mana ada gizi untuk bersekolah.”
“Engkau sungguh baik hati, sudah menolong orang masih menjaga harga dirinya.”
“Jika saya tidak baik, apakah engkau akan menjadi istriku ?”
Sepasang suami istri muda ini merasa gembira dapat membantu orang lain.
“Terima kasih, saya sudah selesai makan.”
Pemuda ini pamit kepada mereka.
Ketika dia mengambil bungkusan nasinya, dia membalikan badan melihat dengan pandangan mata berterima kasih kepada mereka.
“Besok singgah lagi, engkau harus tetap bersemangat !”
katanya sambil melambaikan tangan, dalam perkataannya bermaksud mengundang pemuda ini besok jangan segan-segan datang lagi.
Sepasang mata pemuda ini berkaca-kaca terharu, mulai saat itu setiap sore pemuda ini singgah kerumah makan mereka, sama seperti biasa setiap hari hanya memakan semangkuk nasi putih dan membawa pulang sebungkus untuk bekal keesokan hari.
Sudah pasti nasi yang dibawa pulang setiap hari terdapat lauk berbeda yang tersembunyi setiap hari, sampai pemuda ini tamat, selama 20 tahun pemuda ini tidak pernah muncul lagi.
Pada suatu hari, ketika suami ini sudah berumur 50 tahun lebih, pemerintah melayangkan sebuah surat bahwa rumah makan mereka harus digusur, tiba-tiba kehilangan mata pencaharian dan mengingat anak mereka yang disekolahkan diluar negeri yang perlu biaya setiap bulan membuat suami istri ini berpelukan menangis dengan panik.
Pada saat ini masuk seorang pemuda yang memakai pakaian bermerek kelihatannya seperti direktur dari kantor bonafid.
“Apa kabar?, saya adalah wakil direktur dari sebuah perusahaan, saya diperintah oleh direktur kami mengundang kalian membuka kantin di perusahaan kami, perusahaan kami telah menyediakan semuanya kalian hanya perlu membawa koki dan keahlian kalian kesana, keuntungannya akan dibagi 2 dengan perusahaan.”
“Siapakah direktur diperusahaan kamu ?, mengapa begitu baik terhadap kami? saya tidak ingat mengenal seorang yang begitu mulia !” Sepasang suami istri ini berkata dengan terheran.
“Kalian adalah penolong dan kawan baik direktur kami, direktur kami paling suka makan telur dan dendeng buatan kalian, hanya itu yang saya tahu, yang lain setelah kalian bertemu dengannya dapat bertanya kepadanya.”
Akhirnya, pemuda yang hanya memakan semangkuk nasi putih ini muncul, setelah bersusah payah selama 20 tahun akhirnya pemuda ini dapat membangun kerajaaan bisnisnya dan sekarang menjadi seorang direktur yang sukses.
Dia merasa kesuksesan pada saat ini adalah berkat bantuan sepasang suami istri ini, jika mereka tidak membantunya dia tidak mungkin akan dapat menyelesaikan kuliahnya dan menjadi sesukses sekarang.
Setelah berbincang-bincang, suami istri ini pamit hendak meninggalkan kantornya. Pemuda ini berdiri dari kursi direkturnya dan dengan membungkuk dalam-dalam berkata kepada mereka:”bersemangat ya ! dikemudian hari perusahaan tergantung kepada kalian, sampai bertemu besok !”
Kebaikan hati dan balas budi selamanya dalam kehidupan manusia adalah suatu perbuatan indah dan yang paling mengharukanCerita ini berdasarkan kisah nyata yang terjadi di negri Tiongkok. Pada sebuah senja dua puluh tahun yang lalu, terdapat seorang pemuda yang kelihatannya seperti seorang mahasiswa berjalan mondar mandir didepan sebuah rumah makan cepat saji di kota metropolitan, menunggu sampai tamu direstoran sudah agak sepi, dengan sifat yang segan dan malu-malu dia masuk kedalam restoran tersebut.
Kemudian pemuda itu berkata:”Tolong sajikan saya semangkuk nasi putih.”
dengan kepala menunduk pemuda ini berkata kepada pemilik rumah makan.
Sepasang suami istri muda pemilik rumah makan, memperhatikan pemuda ini hanya meminta semangkuk nasi putih dan tidak memesan lauk apapun, lalu menghidangkan semangkuk penuh nasi putih untuknya.
Ketika pemuda ini menerima nasi putih dan sedang membayar lalu berkata dengan pelan:”dapatkah menyiram sedikit kuah sayur diatas nasi saya.”
Istri pemilik rumah berkata sambil tersenyum:”Ambil saja apa yang engkau suka, tidak perlu bayar !”
Sebelum habis makan, pemuda ini berpikir:” kuah sayur gratis.”
Lalu memesan semangkuk lagi nasi putih.
” Semangkuk tidak cukup anak muda, kali ini saya akan berikan lebih banyak lagi nasinya.”
Dengan tersenyum ramah pemilik rumah makan berkata kepada pemuda ini.
“Bukan, saya akan membawa pulang, besok akan membawa kesekolah sebagai makan siang saya !”
Mendengar perkataan pemuda ini, pemilik rumah makan berpikir pemuda ini tentu dari keluarga miskin diluar kota, demi menuntut ilmu datang kekota, mencari uang sendiri untuk sekolah, kesulitan dalam keuangan itu sudah pasti.
Berpikir sampai disitu pemilik rumah makan lalu menaruh sepotong daging dan sebutir telur disembunyikan dibawah nasi, kemudian membungkus nasi tersebut sepintas terlihat hanya sebungkus nasi putih saja dan memberikan kepada pemuda
ini.
Melihat perbuatannya, istrinya mengetahui suaminya sedang membantu pemuda ini, hanya dia tidak mengerti, kenapa daging dan telur disembunyikan dibawah nasi?
Suaminya kemudian membisik kepadanya :”Jika pemuda ini melihat kita menaruh lauk dinasinya dia tentu akan merasa bahwa
kita bersedekah kepadanya, harga dirinya pasti akan tersinggung lain kali dia tidak akan datang lagi, jika dia ketempat lain hanya membeli semangkuk nasi putih, mana ada gizi untuk bersekolah.”
“Engkau sungguh baik hati, sudah menolong orang masih menjaga harga dirinya.”
“Jika saya tidak baik, apakah engkau akan menjadi istriku ?”
Sepasang suami istri muda ini merasa gembira dapat membantu orang lain. “Terima kasih, saya sudah selesai makan.”
Pemuda ini pamit kepada mereka.
Ketika dia mengambil bungkusan nasinya, dia membalikan badan melihat dengan pandangan mata berterima kasih kepada mereka.
“Besok singgah lagi, engkau harus tetap bersemangat !”
katanya sambil melambaikan tangan, dalam perkataannya bermaksud mengundang pemuda ini besok jangan segan-segan datang lagi.
Sepasang mata pemuda ini berkaca-kaca terharu, mulai saat itu setiap sore pemuda ini singgah kerumah makan mereka, sama seperti biasa setiap hari hanya memakan semangkuk nasi putih dan membawa pulang sebungkus untuk bekal keesokan hari.
Sudah pasti nasi yang dibawa pulang setiap hari terdapat lauk berbeda yang tersembunyi setiap hari, sampai pemuda ini tamat, selama 20 tahun pemuda ini tidak pernah muncul lagi.
Pada suatu hari, ketika suami ini sudah berumur 50 tahun lebih, pemerintah melayangkan sebuah surat bahwa rumah makan mereka harus digusur, tiba-tiba kehilangan mata pencaharian dan mengingat anak mereka yang disekolahkan diluar negeri yang perlu biaya setiap bulan membuat suami istri ini berpelukan menangis dengan panik.
Pada saat ini masuk seorang pemuda yang memakai pakaian bermerek kelihatannya seperti direktur dari kantor bonafid.
“Apa kabar?, saya adalah wakil direktur dari sebuah perusahaan, saya diperintah oleh direktur kami mengundang kalian membuka kantin di perusahaan kami, perusahaan kami telah menyediakan semuanya kalian hanya perlu membawa koki dan keahlian kalian kesana, keuntungannya akan dibagi 2 dengan perusahaan.”
“Siapakah direktur diperusahaan kamu ?, mengapa begitu baik terhadap kami? saya tidak ingat mengenal seorang yang begitu mulia !” Sepasang suami istri ini berkata dengan terheran.
“Kalian adalah penolong dan kawan baik direktur kami, direktur kami paling suka makan telur dan dendeng buatan kalian, hanya itu yang saya tahu, yang lain setelah kalian bertemu dengannya dapat bertanya kepadanya.”
Akhirnya, pemuda yang hanya memakan semangkuk nasi putih ini muncul, setelah bersusah payah selama 20 tahun akhirnya pemuda ini dapat membangun kerajaaan bisnisnya dan sekarang menjadi seorang direktur yang sukses.
Dia merasa kesuksesan pada saat ini adalah berkat bantuan sepasang suami istri ini, jika mereka tidak membantunya dia tidak mungkin akan dapat menyelesaikan kuliahnya dan menjadi sesukses sekarang.
Setelah berbincang-bincang, suami istri ini pamit hendak meninggalkan kantornya. Pemuda ini berdiri dari kursi direkturnya dan dengan membungkuk dalam-dalam berkata kepada mereka: “bersemangat ya ! dikemudian hari perusahaan tergantung kepada kalian, sampai bertemu besok !”
Kemurahan Hati merupakan suatu hal yang selalu mendatangkan kebaikan. Karena itu jangan pernah bosan berbuat kebaikan, kemurahan, kasih karena itu akan berbuah dan membuat segala sesuatunya indah pada waktunya.

Belajar Bersikap Rendah Hati


Pencuri KueSuatu malam, seorang wanita sedang menunggu di bandara. Masih ada beberapa jam sebelum jadwal terbangnya tiba. Untuk membuang waktu, ia membeli buku dan sekantong kue di sebuah gerai toko di bandara, lalu menemukan tempat duduk.
Sambil duduk, wanita tersebut memakan kue sambil membaca buku yang baru dibelinya. Dalam keasyikannya, ia melihat lelaki di sebelahnya dengan begitu berani mengambil satu atau dua kue yg berada diantara mereka berdua.
Wanita tersebut mencoba mengabaikan agar tidak terjadi keributan. Ia membaca, mengunyah kue dan melihat jam. Sementara si “Pencuri Kue” yang pemberani itu menghabiskan persediaannya.
Ia makin kesal sementara menit-menit berlalu. Wanita itupun sempat berpikir: (“Kalau aku bukan orang baik, tentu sudah kutonjok dia !”).
Setiap ia mengambil satu kue, si lelaki itu juga mengambil satu. Ia menghela napas lega saat penerbangannya diumumkan, dan ia segera mengumpulkan barang-barang miliknya dan menuju pintu gerbang.
Ia naik pesawat dan duduk di kursinya, lalu mencari buku yang hampir selesai dibacanya. Saat ia merogoh tasnya, ia menahan napas karena kaget. Ternyata disitu ada kantong kuenya. Koq milikku ada di sini, jadi kue tadi adalah milik siapa. Milik lelaki itu?
Ah, terlambat sudah untuk meminta maaf; ia tersandar dan sedih. Bahwa sesungguhnya akulah yang salah, tak tahu terima kasih dan akulah sesungguhnya sang pencuri kue itu; bukan dia!
Dalam hidup ini, kisah pencuri kue seperti tadi seringkali terjadi. Kita sering berprasangka dan melihat orang lain dengan kacamata kita sendiri, dan tak jarang kita berprasangka buruk.
Orang lainlah yang selalu salah, orang lain yang patut disingkirkan, orang lain yang  tak tahu diri, orang lain yang berdosa,
orang lain yang selalu bikin masalah.
Kita sering mengalami hal diatas, kita sering berpikir bahwa kita paling benar sendiri, kita paling suci, kita paling tinggi, kita paling pintar, dst.
Sejak detik ini, bisakah kita memulai untuk rendah hati?
Dan tidak lagi menjadi “pencuri kue” yang teriak “maling..!” kepada orang lain..!

Kesaksian Welyar Kauntu

Lebih Merdu

Kesaksian Welyar KauntuKesaksian dari Bpk Welyar Kauntu (composer ‘Walau Seribu Rebah’, and many more) yang sangat berkesan dlm batin saya dan mempengaruhi cara saya menyembah Tuhan…
Beliau bercerita dalam satu kunjungan ke panti asuhan, saat pujian penyembahan dinaikkan, beliau memainkan gitar dan menaikkan suatu pujian bersama-sama anak panti asuhan tersebut. Siapa dong yang tidak kenal the golden voice nya beliau…
Tapi Tuhan menyuruh beliau untuk memperhatikan seorang anak di pojokan yang sedang berusaha ikut menyembah Tuhan. Anak ini gagu, bicaranya tidak jelas, mungkin penderita bisu tuli. Kalimatnya……..hanya terdengar seperti kumpulan huruf vokal saja tanpa konsonan “aaa…uuua …iiiiaaa…aauu.” dengan nada yang fals habis.
Tapi dia menyanyi segenap hati, bahkan airmata pun menetes membasahi wajahnya.
Saat itu Tuhan berbicara kepada  Bapak Welyar Kauntu….
”di telingaKu apa yang anak ini nyanyikan sangat merdu sekali, jauh lebih merdu dari apa yg engkau nyanyikan”. Bagi manusia, perkataan anak itu tidak dapat dimengerti.
Tapi Tuhan sangat mengerti… every single word.
Di telinga manusia anak ini jelek sekali menyanyinya dan tidak ada merdu-merdunya sama sekali.
Di telinga Tuhan suara anak ini merdu sekali. Karena ia menyanyi dgn hatinya.
Mungkin kalau ada kontes “Heaven Idol” dan Tuhan menjadi jurinya, anak ini akan menjadi pemenangnya.
For the Lord sees not as man sees…
Mari kita belajar memandang seperti Tuhan memandang.
Bagi Tuhan, ‘hati’ itu adalah segalanya. Bukan kemasannya. Oleh sebab itu mari kita menjaga hati kita dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. (Amsal 4:23)
Tuhan Yesus memberkati.

Bersyukurlah Senantiasa


Renungan HarianKadangkala hidup mengharuskan menangis tanpa sebab. Kamu merasa sudah berbuat baik dan benar, tetapi masih banyak kritikan yang dialamatkan kepada kamu.
Kamu mengira keputusan yang kamu ambil sudah tepat, ternyata perkiraanmu keliru.
Jangan putus asa !!…………………
Bangkitlah !!………………………………..
Teruslah berjuang !!!
Matahari tanpa sinar tidak layak disebut matahari, demikian juga dengan dirimu.
Engkau adalah matahari yang seharusnya memancarkan sinar, sekalipun mendung kelabu menutupi pandangan orang untuk melihat keindahan cahayamu.
“Bukan karena hari ini INDAH kita BAHAGIA, tapi karena kita BAHAGIA maka hari ini menjadi INDAH”
Bukan karena tidak ada “RINTANGAN” kita menjadi “OPTIMIS”, tapi karena kita “OPTIMIS” maka “RINTANGAN” menjadi tidak terasa.
Bukan karena “MUDAH”, kita “YAKIN BISA”. Tapi karena kita “YAKIN BISA” maka semuanya menjadi “MUDAH”.
Bukan karena semua “BAIK” kita “TERSENYUM”, tapi karena kita “TERSENYUM” maka semua menjadi “BAIK”.
Bukan karena kita mengucap “SYUKUR” maka “KEBAHAGIAAN” terasa dekat. Tapi “BERSYUKURLAH” maka “KEBAHAGIAAN” senantiasa dekat.
Tidak ada hari yang menyulitkan kecuali kita “SENDIRI” yang membuatnya menjadi “SULIT”.
Jangan pernah mengeluh dengan adanya “KESULITAN”, karena “KESULITAN” lah yang telah membuat kita lebih BAIK dan KUAT dari sebelumnya.
“Sesungguhnya kunci sukses dalam hidup ini adalah selalu bersemangat, berusaha, disiplin, sabar, bekerja keras, rajin berdoa, banyak berbuat baik serta tidak boleh berputus asa”

Kasihi Dan Cintai Pasanganmu


Renungan HarianMengapa Cincin Pernikahan berada di jari manis?
Ini bukan mitos tapi keajaiban, coba ikuti langkah-langkah  berikut :
1. Gabungkan ke dua telapak tangan kita, kemudian jari tengah ditekuk ke dalam.
2. Kemudian, 4 jari yang lain pertemukan ujungnya.
3. Permainan dimulai…..5 pasang jari tetapi akan ada hanya 1 pasang yang tidak terpisahkan.
4. Cobalah membuka IBU JARI kita. Ibu jari mewakili ORANG TUA. Ibu jari bisa dibuka karena semua manusia mengalami sakit dan mati. Dengan demikian orang tua kita akan meninggalkan kita suatu hari nanti.
5. Tutup kembali ibu jari kita. Kemudian buka jari TELUNJUK kita. Jari telunjuk mewakili KΑKΑK & ΑDIK. Mereka memiliki keluarga sendiri, sehingga mereka juga akan meninggalkan kita.
6. Sekarang tutup kembali jari telunjuk kita. Lalu buka jari KELINGKING. Jari kelingking ini mewakili ΑNΑK ΑNΑK.  Cepat atau lambat anak-anak juga akan meninggalkan kita.
7. Selanjutnya, tutup jari kelingking kita. Dan cobalah buka JARI MANIS kita, tempat dimana kita menaruh cincin pernikahan kita. Pasti kita akan heran karena jari tersebut tidak akan bisa dibuka…..Mengapa…?????
Karena jari manis mewakili SUAMI ISƬERI. Selama hidup, kita dan pasangan kita akan melekat satu sama lain.
Oleh karena itu selama masih ada waktu…..jangan sia-siakan dan jangan sakiti pasangan kita.
Berusahalah untuk membahagiakan pasangan kita, baik dalam suka maupun duka.
Buat semua yang sudah menikah, dan bagi yang belum menikah, pakailah ini sebagai pembelajaran…hingga kelak bisa saling menghargai dan mengasihi pasangan yang TUHAN berikan bagi hidup kita.

Colonel Sanders

 pasti mengenal salah satu Restoran ayam goreng terbesar di dunia termasuk di Indonesia yaitu ” Kentucky Fried Chicken”. tetapi tidak semua orang tau bagaimana kisah hidup tokoh dibaliknya.  “Colonel Sanders”
Lahir sebagai anak pertama dari lima bersaudara dan ditinggal ayahnya ketika usianya belasan, Harland Sanders jadi “kepala keluarga” dengan membantu ibunya, termasuk memasak. Salah satu keterampilan memasaknya adalah membuat ayam goreng dengan resep menggunakan sebelas rempah-rempah.
Ketika dewasa, Sanders berganti-ganti pekerjaan mulai dari kerja di kebun, instruktur trem, pemadam kebakaran, dan berbisnis pom bensin. Pada saat menjalankan pom bensin ini ia sering memasak ayam goreng yang ternyata disukai para pelanggan pom bensinnya. Lama-lama ia mendirikan restoran di seberang jalan. Keterampilannya memasak itu dikenal banyak kalangan sampai-sampai Gubernur Kentucky, Ruby Laffoon, menjulukinya sebagai Colonel Sanders.
Sayangnya, restorannya harus ditutup ketika tempatnya tergusur proyek jalan tol. Akhirnya ia memilih menjadi pekerja sosial sampai pensiun.
Ketika pertama kali pensiun ia berpikir, tak sebaiknya ongkang-ongkang kaki menikmati pensiunnya. Karena itu ia mencoba menjual resepnya. Ia menawarkannya ke sejumlah restoran dari satu kota ke kota lain. Tak satu pun mau menerimanya! Namun ia tak menyerah meski lebih dari 1000 restoran menolaknya. Akhirnya sebuah restoran mau menerimanya.
Tujuh tahun kemudian-pada usia 75 tahun-Kolonel Sanders menjual perusahaan ayam gorengnya seharga 15 juta dolar AS!
Wow suatu prestasi yang luar biasa. 1000 kali gagal bukanlah halangan untuk bisa berhasil. Tuhan bisa buat berhasil kalau engkau tidak mudah menyerah. Karena rancangannya adalah saudara dan saya adalah sebagai seorang pemenang. Jadi Pastikan melangkah bersama Tuhan. Bersama Yesus kita akan cakap lakukan segala perkara

Kesaksian Pemeliharaan Tuhan

Ada seorang ibu yang hidupnya dari berjualan tempe yang dibuatnya sendiri.  Ibu ini tinggal di sebuah desa di daerah Jawa Tengah.

Setiap hari Ibu ini melakukan aktifitasnya seperti biasanya, yaitu bangun pagi-pagi dia terlebih dahulu bersekutu dengan Tuhan, berdoa, membaca Alkitab dan setelah itu dia mengurus pekerjaannya di dapur dan berangkat ke pasar menjual tempe yang telah di buatnya.
Ibu ini hidup dengan sederhana, tapi sebagai seorang anak Tuhan ia selalu mengucap syukur dengan apa yang Tuhan berikan kepadanya. Dalam kesederhanaannya, ia selalu percaya bahwa Tuhan Yesus selalu memeliharanya.

Sesuatu Yang Lain

Pada suatu hari seperti biasanya, ibu ini bangun pagi dan seperti kebiasaannya ia bangun dan membaca Alkitabnya, berdoa dan setelah itu ia ke dapur untuk mempersiapkan tempe yang akan di jualnya hari itu.
Tapi pada saat ia akan mengambil tempe yang telah dibuat sehari sebelumnya, betapa kagetnya begitu ia membuka tutup wadah tempe buatannya…… “Waduh….tempeku belum jadi….. masih berupa kedelai…Oh tidak” Kata ibu ini mengeluh.
“Wah bisa nggak makan aku hari ini kalau nggak ada tempe yang bisa aku jual hari ini…… bagaimana ini” Kepanikan ibu ini mulai muncul.
“Oh mungkin aku kurang berdoa sehingga masalah ini terjadi padaku hari ini” kata ibu ini dalam hatinya.
Ia duduk sebentar, menarik napas panjang dan mulai berpikir ” Apa yang menyebabkan ini terjadi  padaku ya ? Apa aku sudah berbuat dosa atau ada sesuatu yang lain sehingga hal ini bisa terjadi?”
Ibu ini terus berpikir sedemikian rupa, menganalisa barangkali dia berbuat dosa, sehingga masalah yang belum pernah terjadi, kini terjadi di hari tersebut. Sampai ia mengambil keputusan untuk berdoa.
“Tuhan” Ibu ini mulai doanya.
“Kalau ada dosa, ampuni aku. Aku percaya Engkau sanggup buat mujizat. Engkau tau bahwa kebutuhan hidupku tercukupi dari aku berjualan tempe ini. Jadi aku percaya Engkau pasti tolong aku. Sekarang ya Tuhan tolong ubah kedelai ini menjadi tempe seperti Engkau pernah mengubah air menjadi anggur” Doa ibu ini dengan sungguh-sungguh.
“Dan sekarang aku berkata kepada kedelai ini, Dalam nama Tuhan Yesus, aku perintahkan engkau berubah menjadi Tempe !” Perintah ibu ini.
Ibu ini sering melihat bagaimana pendeta di gerejanya berdoa dan bagaimana ia belajar Alkitab di gerejanya yang mengajarkan bagaimana anak Tuhan diberi otoritas oleh Tuhan. Karena itulah ia belajar mempraktekkannya hari itu.

Apa Yang Terjadi ?

Ibu ini setengah ragu ragu mulai membuka penutup wadah tempat biasanya ia membuat tempe tersebut. dan….. ( apakah menurut saudara tempe itu sudah jadi?)………………………………………….
Ternyata tempe tersebut belum jadi……… masih seperti sebelumnya berupa tempe setengah jadi.
“Waduh… ya Tuhanku ternyata belum berubah” kata ibu ini setengah berputus asa.
“Oh… mungkin aku kurang beriman” Ibu ini mulai menganalisa keadaan tersebut.
“Sekarang aku harus lebih percaya lagi” Kata ibu ini sambil mempersiapkan imannya ….(Mungkin setengah dipaksa dirinya untuk percaya bahwa itu bisa terjadi).
“Dalam Nama Yesus……..Aku berkata kepada kedelai ini….. Berubahlah engkau menjadi Tempe yang terbaik” Perintah ibu ini kepada tempe yang belum jadi tersebut sambil menumpangkan tangannya ke atas penutup wadah tempe tersebut dengan penuh keyakinan. (Nah…..sekarang , menurut saudara ….apakah kedelai sudah berubah menjadi tempe ?)

Terus……..

Cerita KristenKembali bu ini meyakinkan dirinya sebelum membuka penutup wadah tempe tersebut. Dan…………………………..
“Hah…..” Ibu ini menghela napas panjang kembali…….
Ternyata kedelai tersebut masih tetaplah kedelai dan tidak ada perubahan apapun. Ibu ini duduk lemas tak berdaya dalam keresahannya dan kebingungannya.
“Ya Tuhan…. aku harus berbuat apa? Mengapa hal ini bisa terjadi padaku. Aku nggak punya uang cukup untuk makan kalau hari ini aku tidak berjualan tempe. Aku sudah mempraktekkan FirmanMu dengan iman sekalupun….. tapi Tuhan…..kenapa Engkau tidak buat Mukjizat. Apa Tidak ada mukjizat lagi di jaman sekarang?” kata ibu ini dalam hatinya yang semakin resah dan bingung berkecamuk menjadi satu.
“oh…mungkin aku harus melangkah dengan iman” Pikir ibu ini kemudian.
“ya…..benar….aku harus melangkah dengan iman dan menjual tempe belum jadi ini ke pasar…. pasti Tuhan buat mukjizat dalam perjalanan. Bukankah aku haru melangkah dengan iman untuk bisa terciptanya mukjizat. Bukankah itu yang dikatakan di Alkitab?…. ya … aku harus berangkat ke pasar sekarang!”
Kemudian ibu ini mengambil tempe belum jadi ini dan memasukkannya ke dalam keranjang pikulannya dan memondongnya ke punggungnya dan bersiap berangkat ke pasar.
“Tuhan……. aku sudah melangkah dengan iman sekarang dan aku percaya Engkau pasti buat mukjizat sekarang” Doa ibu  ini
Di perjalanan, ibu ini menyanyi lagu pujian untuk membangkitkan imannya dan belajar mempercayai Firman Tuhan.
“…….Bukan karena kekuatan…..namun RohMu ya Tuhan……Ketika ku percaya …Mukjizat itu nyata” Lagu “Mukjizat itu Nyata” dilantunkan ibu ini terus  sambil melangkah ke pasar.
Setibanya di pasar,  teman-teman seprofesinya bingung karena ibu ini tiba di pasar kesiangan…. “Ya… ada keperluan” Kata ibu ini menjawab teman-temannya yang menanyakan sebabnya kesiangan tiba di pasar. padahal dalam hatinya berkata ” Yah…. ini gara-gara bergumul denga tempe dan kedelai”
Ibu ini menurunkan barang dagannya yang masih tertutup kain tersebut, sambil menoleh ke dagangan tempe teman-temanya yang sudah mulai habis, sedangkan dia sendiri belum berjualan karena kesiangan hari itu.
“Sekarang aku harus melihat bagaimana Tuhan sudah merubah kedelai ini jadi tempe” kata ibu ini dalam hatinya.
Dengan perlahan sekali dia berusha mngintip di balik keranjangnya dengan harapan kedelai sudah berubah menjadi tempe. (Sekarang menurut saudara bagaimana ….. Apa ada Mukjizat terjadi untuk ibu ini?)

Yang terjadi berikutnya……

“Wah…. kok belum jadi juga” ibu ini mengeluh dan terduduk di lapaknya di pasar tersebut…. lemas….putus asa
“Ya Tuhan aku berserah kepadaMu sekarang….. Apa yang Kau kehendaki biarlah terjadi padaku” Doa ibu ini perlahan hampir menangis.

Tuhan Tau yang Terbaik untukmu

Tidak lama kemudian……. ibu ini melihat ada seorang ibu paruh baya yang berjalan seolah mencari sesuatu dari suatu lapak ke lapak lainnya hendak membeli sesuatu tapi tidak mendapat apa yang mau dibelinya.
Sampai ibu paruh baya tersebut berhenti di lapak ibu penjual tempe tersebut.
“Ibu mencari apa…kok saya perhatikan mencari sesuatu tapi tidak mendapat apa yang ibu mau beli” Kata ibu penjual tempe tersebut.
“ehmmm… saya cari tempe yang setengah jadi, bu…. itu loh… tempe yang masih belum jadi tempe tapi masih kededai yang mau jadi tempe…. saya sudah keliling ke seluruh penjual tempe di pasar ini tapi nggak ada yang jualan tempe setengah jadi ” kata ibu tersebut.
Sontak…..ibu penjual tempe tersebut kaget…”untuk apa bu…..kok cari tempe yang belum jadi”
” itu loh bu… anak saya yang tinggal di Jakarta, lagi ngidam hamil muda dan ngidamnya itu kepingin tempe dari desa asalnya ini…. lha kalau saya paketkan tempe ini ke Jakarta dan tiba di anak saya 2 hari lagi  ya tempe tersebut sudah nggak enak lagi. Jadi supaya pas…kan saya harus cari tempe yang belum jadi. supaya kalau tiba di rumah anak saya 2 hari lagi…..pas matangnya tempe  tersbut dan enak kalau dimakan”
Langsung ibu penjual tempe ini tanpa sengaja berteriak “HALLELUYAAA”
begitu bahagianya dia………”Oh ada bu…ada…. ibu perlu berapa potong?”
“Wah saya borong semua deh berapa yang ibu punya” kata ibu paruh baya tersebut.
…………….”ieit…eit tunggu dulu………….Jangan-jangan Tuhan sudah ubah kedelai ini jadi tempe….. wah bisa batal ini tempe laku” kata ibu ini dalam hatinya. (Berapa banyak dari  kita sering meragukan Tuhan seperti ibu ini yang mengira Tuhan salah waktu untuk buat mukjizat, sehingga dagangannya nggak jadi laku, tender jadi batal dan sebagainya)
Ibu penjual tempe ini membuka penutup dagangannya perlahan hendak melihat apa tempe yang belum jadi itu masih belum berubah.
“hah…. puji Tuhan…. masih berupa tempe belum jadi” kata ibu ini dalam hatinya.
“Terima kasih ya Tuhan Engkau ternyata punya jalan keluar dalam setiap masalahku dan selalu memperhatikan aku…… Terima kasih ya Tuhan” Doa ibu ini menangis bahagia karena Tuhan sudah menolongnya.
Saudara, seperti kesaksian ibu penjual tempe tersebut di atas, bukankah kita sering berlaku demikian? Tapi satu pelajaran dapat kita tarik bahwa Tuhan sanggup buat Mukjizat dan sanggup buat jalan keluar untuk kita tepat pada waktunya. Sering apa yang kita minta tidak diberikan Tuhan, tapi Kita harus tetap percaya bahwa Tuhan berikan yang terbaik untuk kita. Amin.

sisa pulsa kehidupan

Datang dan pergi dengan tangan kosong

pulsa kehidupanItulah kalimat yang tepat menggambarkan diri kita sewaktu lahir ke dunia ini dan sewaktu meninggalkan dunia ini..
Semua orang berawal dan berakhir yang sama. Perbedaannya bagaimana setiap orang mengisi kehidupan di antara awal dan akhir tersebut.
Banyak orang yang ‘LUPA’ tentang awal dan akhir ini sehingga sepanjang kehidupan hanya sibuk mengejar dan mengumpulkan harta benda dengan sgala cara, termasuk merugikan orang lain! Menjadi ‘KAYA’ adalah tujuan kehidupan yang baik. Tapi selain menjadi kaya dalam harta benda, yang terutama menjadi kayalah dalam perbuatan yang benar.
Di jaman modern ini, begitu mudah kita mengecek saldo rekening di bank. Demikian juga untuk mengetahui berapa sisa pulsa prabayar kartu HP kita. Sayangnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi belum mampu menyediakan fasilitas untuk pengecekan instan ‘saldo/pulsa’ perbuatan maupun sisa hidup kita.
Andaikan fasilitas semacam itu tersedia, kita bisa happy-happy dulu kalau saldo/pulsa perbuatan benar kita masih berlimpah. Atau segera bergegas kalau posisinya sudah ‘merah’.
Jangan menunggu/menunda untuk berbuat benar karena kita tidak tahu berapa ‘saldo/pulsa’ perbuatan benar kita. Juga kita tidak tahu berapa lama sisa kehidupan kita.
Jangan sampai tertinggal karena ‘Kereta Kehidupan’ tidak menunggu kesiapan kita untuk kembali ke hadapan Sang Pencipta..
Waspadalah..be watchful..dan tetaplah lakukan perbuatan baik dan benar, itulah “pulsa” bagi kekekalan kita..

renungan pagi

*Monyet Dan Angin* Seekor monyet sedang nangkring di pucuk pohon kelapa. Dia nggak sadar lagi diintip sama tiga angin gede. Angin Topan, Tornado sama Bahorok. 

Tiga angin itu rupanya pada ngomongin, siapa yang bisa paling cepet jatuhin si monyet dari pohon kelapa. 

Angin Topan bilang, dia cuma perlu waktu 45 detik. 
Angin Tornado nggak ♏åϋ kalah, 30 detik, katanya. 

Angin Bahorok senyum ngeledek äπϑ bilang, 15 detik juga jatuh tuh monyet. 

Akhirnya satu persatu ketiga angin itu maju. 
Angin TOPAN duluan, dia tiup sekenceng-kencengnya, Wuuusss… Merasa ada angin gede datang, si monyet langsung megang batang pohon kelapa. Dia pegang sekuat-kuatnya. Beberapa menit lewat, nggak jatuh-jatuh tuh monyet. Angin Topan pun nyerah. 

Giliran Angin TORNADO. 
Wuuusss… Wuuusss… Dia tiup sekenceng-kencengnya. Ngga jatuh juga tuh monyet. Angin Tornado jg nyerah. 

Terakhir, Angin BAHOROK. Lebih kenceng lagi dia tiup. 
Wuuuss… Wuuuss… Wuuuss… Si monyet malah makin kenceng pegangannya. Nggak jatuh-jatuh. 

Ketiga angin gede itu akhirnya ngakuin, si monyet memang jagoan. Tangguh. Daya tahannya luar biasa. 

Ngga lama, datang angin Sepoi-Sepoi. Dia bilang mau ikutan jatuhin si monyet. Keinginan îτϋ diketawain sama tiga angin lainnya. Yang gede aja nggak bisa, apalagi yang kecil. 

Nggak banyak omong, angin SEPOI-SEPOI langsung niup ubun-ubun si monyet. Psssss… Enak banget. Adem… Seger… Riyep-riyep matanya si monyet. Nggak lama ketiduran dia trus lepas lah pegangannya. Alhasil, jatuh deh tuh si monyet. 

Moral dari cerita ini adl: 
Guys, boleh jadi ketika kita Diuji dengan KESUSAHAN… 
Dicoba dengan Penderitaan… Didera Malapetaka... Kita kuat bahkan lebih kuat dari sebelumnya... 

Tapi jika kita diuji dengan KENIKMATAN... KESENANGAN... KELIMPAHAN.PUJIAN. Disinilah kejatuhan îτϋ terjadi. So, Jangan sampai kita terlena... Tetap rendah hati dan mawas diri, ingat kita hanya hidup sementara di dunia ini. 

Sabtu, 20 Juli 2013

good father

“Ayah, ayahnya temanku membiarkan nyamuk menggigit tangannya sampai kenyang agar nyamuk itu tdk menggigit anaknya. Apakah Ayah juga akan melakukan hal yang sama?”.
Sang Ayah tertawa “Tidak nak, ayah akan memasangkan kelambu agar nyamuk tidak dapat menggigit siapapun”.
“Oh iya, aku juga membaca tentang seorang Ayah yang rela tidak makan supaya anak-anaknya bisa makan kenyang. Apakah Ayah akan melakukan hal yang sama?”, si anak kembali bertanya.
Dengan tegas Ayahnya menjawab “Ayah akan bekerja keras agar kita semua dapat makan kenyang.”
Sang anak tersenyum…dan berkata : “Terimakasih..Aku bisa selalu bersandar padamu Ayah..”
Sambil memeluk dan mengusap rambut sang anak, si Ayah berkata “Tidak Nak..!! Tapi ayah akan mengajarimu untuk berdiri kokoh diatas kakimu sendiri, agar kau tidak jatuh tersungkur ketika ayah harus pergi meninggalkanmu ‘suatu saat nanti’

Kuatir Tidak Menyelesaikan Masalah

Seorang yang bijak, Sewaktu Ditanya Apakah yang Paling Membingungkan di Dunia ini ?

Beliau menjawab : “Manusia”, Karena dia “Mengorbankan Kesehatannya hanya “Demi uang”
Lalu dia “Mengorbankan Uangnya demi Kesehatan”
Lalu dia “Sangat kuatir” dengan “Masa Depannya” sampai dia “Tidak Menikmati Masa Kini” akhirnya dia “Tidak Hidup di Masa Depan atau pun di Masa Kini.
Dia “Hidup Seakan-akan Tidak Akan Mati”, lalu dia “Mati” tanpa “Benar-benar Menikmati” apa itu “Hidup”.
Jadi bagaimana dengan anda? Karena seharusnya kita harus berani tampil beda yang tidak sama dengan dunia ini. Karena kita tahu bahwa kekuatiran kita itu sama dengan ketidak percayaan kita kepada Tuhan. Karena Firman Tuhan jelas mengajar kita “Jangan kuatir’ karena ke-kuatiran kita tidak menyelesaikan masalah apapun dalam hidup ini…… Jadi mari kita belajar “Berserah” kepada Tuhan karena Rancangan-nya itu pasti Indah buat kita semua.

Kamis, 18 Juli 2013

kiat sukses



Ungkapan ini berusaha menjelaskan bahwa perbedaan utama antara orang sukses dan orang gagal ada pada cara berpikirnya. Mereka yang sukses adalah mereka yang selalu menggunakan kekuatan berpikir untuk terus memperbaiki hidupnya sehingga lebih baik.Orang-orang yang sukses ini adalah mereka yang memiliki tipe berpikir positif. Tipe berpikir orang-orang sukses ini adalah:
1.Big picture thinking bukan small thinking
Cara berpikir ini menjadikan mereka terus belajar, banyak mendengar dan terfokus sehingga
cakrawala mereka menjadi luas.
2.Focused thinking bukan scattered thinking
Sehingga dapat menghemat waktu dan energi, loncatan-loncatan besar dapat mereka raih.
3.Creative thinking bukan restrictive thinking
Proses berpikir kreatif ini meliputi: think-collect-create-correct-connect.
4.Realistic thinking bukan fantasy thinking
Memungkinkan mereka meminimalkan risiko, ada target & plan, security, sebagai Katalis dan memiliki Kredibilitas.
5.Strategic thinking bukan random thinking
Sehingga simplifies, customize, antisipatif, reduce error and influence other dapat dilakukan.
6.Possibility thinking bukan limited thinking
Mereka dapat berpikir bebas dan menemukan solusi bagi situasi yang dihadapi.
7.Reflective thinking bukan impulsive thinking
Memungkinkan mereka memiliki integritas, clarify big picture, confident decision making.
8.Innovative thinking bukan popular thinking
Menghindari cara berpikir yang awam untuk meraih sesuatu yang lebih baik.
9.Shared thinking bukan solo thinking
Berbagi pemikiran dengan orang lain untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
10.Unselfish thinking bukan selfish thinking
Memungkinkan mereka berkolaborasi dengan pemikiran orang lain.
11.Bottom line thinking bukan wishful thinking
fokus pada hasil sehingga dapat meraih hasil berdasarkan potensi pemikiran yang dimiliki.

MY SUPER HERO

Di sebuah perumahan terkenal di jakarta tinggalah seorang gadis bersama sang ayah, sang ibu telah lama mendahuluinya pergi sejak ia masih kecil. .

Seorang gadis yg akan di wisuda, sebentar lagi dia akan menjadi seorang sarjana, akhir jerih payahnya selama beberapa tahun di bangku pendidikan.

Beberapa bulan yang lalu dia melewati sebuah showroom, dan saat itu dia jatuh cinta kepada sebuah mobil sport, keluaran terbaru dari Ford. Selama beberapa bulan dia selalu membayangkan, nanti pada saat wisuda ayahnya pasti akan membelikan mobil itu kepadanya. Dia yakin, karena dia anak satu-satunya dan ayahnya sangat sayang padanya, sehingga dia sangat yakin nanti dia pasti akan mendapatkan mobil itu.

Diapun ber'angan-angan mengendarai mobil itu, bersenang-senang dengan teman-temannya. Bahkan semua mimpinya itu dia ceritakan ke teman-temannya, Saatnya pun tiba, siang itu, setelah wisuda, dia melangkah pasti ke ayahnya.

Sang ayah tersenyum, dan dengan berlinang air mata karena terharu dia mengungkapkan betapa dia bangga akan putrinya, dan betapa dia mencintai anak itu.

Lalu dia pun mengeluarkan sebuah bingkisan,... bukan sebuah kunci!

Dengan hati yang hancur sang anak menerima bingkisan itu, dan dengan sangat kecewa dia membukanya. Dan dibalik kertas kado itu ia menemukan sebuah Jaket kulit Terkenal, di belakangnya terukir indah namanya dengan sutra emas.

Gadis itu menjadi marah, dengan suara yang meninggi dia berteriak, "Yaahh... Ayah memang sangat mencintai saya, dengan semua uang ayah, ayah belikan jaket ini untukku?"

Lalu dia membuang Jaket itu dan lari meninggalkan ayahnya.

Ayahnya tidak bisa berkata apa-apa, hatinya hancur, dia hanya berdiri mematung, tak tahu apa yg harus di lakukannya ..


Tahun demi tahun berlalu,

sang gadis telah menjadi seorang yang sukses. Dengan bermodalkan otaknya yang cemerlang dia berhasil menjadi seorang wanita karir. Dia mempunyai rumah yang besar dan mewah, dan dikelilingi suami yang tampan dan anak yang cerdas.

Sementara itu ayahnya semakin tua dan tinggal sendiri. Sejak hari wisuda itu, anaknya pergi meninggalkan dia dan tak pernah menghubungi dia. Dia berharap suatu saat dapat bertemu anaknya itu, hanya untuk meyakinkan dia betapa sayangnya pada anak itu. Sang anak pun kadang rindu dan ingin bertemu dengan sang ayah, tapi mengingat apa yang terjadi pada hari wisudanya, dia menjadi sakit hati dan sangat mendendam.


Sampai suatu hari datang sebuah telegram dari kantor kejaksaan yang memberitakan bahwa ayahnya telah meninggal, dan sebelum ayahnya meninggal, dia mewariskan semua hartanya kepada anak satu-satunya itu. Sang anak disuruh menghadap Jaksa wilayah dan bersama-sama ke rumah ayahnya untuk mengurus semua harta peninggalannya. Saat melangkah masuk kerumah itu, mendadak hatinya menjadi sangat sedih, mengingat semua kenangan semasa dia tinggal disitu. Dia merasa sangat menyesal telah bersikap buruk terhadap ayahnya.


Dengan bayangan-bayangan masa lalu yang menari-nari di matanya, dia menelusuri semua barang di rumah itu. Dan ketika dia membuka lemari pakaian ayahnya, dia menemukan Jaket itu, masih terbungkus dengan kertas kado yang sama beberapa tahun yang lalu.


sesuatu jatuh dari bagian kantong Jaket itu. Dia memungutnya.. sebuah kunci mobil! Di gantungan kunci mobil itu tercetak nama dealer, sama dengan dealer mobil sport yang dulu dia idamkan! Dia merogoh kantong sebelahnya dan menemukan sesuatu,, di situ terselip STNK dan surat-surat lainnya, namanya tercetak di situ. Dan sebuah kwitansi pembelian mobil, tanggalnya tepat sehari sebelum hari wisuda itu.


Dia berlari menuju garasi, dan di sana dia menemukan sebuah mobil yang berlapiskan debu selama bertahun-tahun, meskipun mobil itu sudah sangat kotor karena tidak disentuh bertahun-tahun, dia masih mengenal jelas mobil itu, mobil sport yang dia dambakan bertahun-tahun lalu. Dengan buru-buru dia menghapus debu pada jendela mobil dan melongok kedalam. Bagian dalam mobil itu masih baru, plastik membungkus jok mobil dan setirnya, di atas dashboardnya ada sebuah foto, foto ayahnya, sedang tersenyum bangga


Mendadak dia menjadi lemas, lalu terduduk disamping mobil itu, ia menangis. air matanya tidak terhentikan, mengalir terus mengiringi rasa menyesalnya yang takan mungkin bisa terobati...

MISS OUR DAD.. I LOVE YOU DAD, YOU ARE MY SUPER HERO IN THE WORLD



Rabu, 17 Juli 2013

sulit mengucap syukur

Aku bermimpi suatu hari aku pergi ke surga dan seorang malaikat menemaniku dan menunjukkan keadaan di surga. Kami berjalan memasuki suatu ruang kerja penuh dengan para malaikat. Malaikat yang mengantarku berhenti di depanruang kerja pertama dan berkata, ” Ini adalah Seksi Penerimaan. Di sini, semua permintaan yang ditujukan pada Tuhan diterima”.
Aku melihat-lihat sekeliling tempat ini dan aku dapati tempat ini begitu sibuk dengan begitu banyak malaikat yang memilah-milah seluruh permohonan yang tertulis pada kertas dari manusia di seluruh dunia.
Kemudian aku dan malaikat-ku berjalan lagi melalui koridor yang panjang lalu sampailah kami pada ruang kerja kedua. Malaikat-ku berkata, “Ini adalah Seksi Pengepakan dan Pengiriman. Di sini kemuliaan dan berkat yang diminta manusia diproses dan dikirim ke manusia-manusia yang masih hidup yang memintanya”. Aku perhatikan lagi betapa sibuknya ruang kerja itu. Ada banyak malaikat yang bekerja begitu keras karena ada begitu banyaknya permohonan yang dimintakan dan sedang dipaketkan untuk dikirim ke bumi.
Kami melanjutkan perjalanan lagi hingga sampai pada ujung terjauh koridor panjang tersebut dan berhenti pada sebuah pintu ruang kerja yang sangatkecil. Yang sangat mengejutkan aku, hanya ada satu malaikat yang duduk di sana, hampir tidak melakukan apapun. “Ini adalah Seksi Pernyataan Terima Kasih”, kata Malaikat-ku pelan. Dia tampak malu. “Bagaimana ini? Mengapa hampir tidak ada pekerjaan disini?”, tanyaku. “Menyedihkan”, Malaikat-ku menghela napas. ” Setelah manusia menerima berkat yang mereka minta, sangat sedikit manusia yang mengirimkan pernyataan terima kasih”. “Bagaimana manusia menyatakan terima kasih atas berkat Tuhan?”, tanyaku. “Sederhana sekali”, jawab Malaikat. “Cukup berkata, “Terima kasih, Tuhan”.
“Lalu, berkat apa saja yang perlu kita syukuri”, tanyaku. Malaikat-ku menjawab, “Jika engkau mempunyai makanan di lemari es, pakaian yang menutup tubuhmu, atap di atas kepalamu dan tempat untuk tidur, maka engkau lebih kaya dari 75% penduduk dunia ini.”
“Jika engkau memiliki uang di bank, di dompetmu, dan uang-uang receh, maka engkau berada diantara 8% kesejahteraan dunia.”
“Dan jika engkau mendapatkan pesan ini di komputer mu, engkau adalah bagian dari 1% di dunia yang memiliki kesempatan itu.”
Juga…. “Jika engkau bangun pagi ini dengan lebih banyak kesehatan daripada kesakitan … engkau lebih diberkati daripada begitu banyak orang di dunia ini yang tidak dapat bertahan hidup hingga hari ini.”
“Jika engkau tidak pernah mengalami ketakutan dalam perang, kesepian dalam penjara, kesengsaraan penyiksaan, atau kelaparan yang amat sangat, maka engkau lebih beruntung dari 700 juta orang di dunia”.
“Jika orangtuamu masih hidup dan masih berada dalam ikatan pernikahan … maka engkau termasuk orang yang sangat jarang.”
“Jika engkau masih bisa mencintai … maka engkau termasuk orang yang besar, karena cinta adalah berkat Tuhan yang tidak didapat dari manapun.”
“Jika engkau dapat menegakkan kepala dan tersenyum, maka engkau bukanlah seperti orang kebanyakan, engkau unik dibandingkan semua mereka yang berada dalam keraguan dan keputusasaan.”
“Jika engkau dapat membaca pesan ini, maka engkau menerima berkat ganda, yaitu bahwa seseorang yang mengirimkan ini padamu berpikir bahwa engkau orang yang sangat istimewa baginya, dan bahwa engkau lebih diberkati dari pada lebih dari 2 juta orang di dunia yang bahkan tidak dapat membaca sama sekali”.
Nikmatilah hari-harimu, hitunglah berkat yang telah Tuhan anugerahkan kepadamu. Dan jika engkau berkenan, kirimkan pesan ini ke semua teman-temanmu untuk mengingatkan mereka betapa diberkatinya kita semua.
“Dan ingatlah tatkala Tuhanmu menyatakan bahwa, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambahkan lebih banyak nikmat kepadamu .”
Ditujukan pada : Departemen Pernyataan Terima Kasih.
“Terima kasih, Tuhan! Terima kasih, Tuhan, atas anug’rah-Mu berupa kemampuan untuk menerjemahkan dan membagi pesan ini dan memberikan aku begitu banyak teman-teman yang istimewa untuk saling berbagi.”http://blogoodman.blogspot.com/

KISAH SEEKOR BURUNG PIPIT





Ketika musim kemarau baru saja mulai, seekor Burung Pipit mulai merasakan tubuhnya kepanasan,
lalu mengumpat pada lingkungan yang dituduhnya tidak bersahabat.
Dia lalu memutuskan untuk meninggalkan tempat yang sejak dahulu menjadi habitatnya, terbang jauh
ke utara yang konon kabarnya, udaranya selalu dingin dan sejuk.
Benar, pelan pelan dia merasakan kesejukan udara, makin ke utara makin sejuk, dia semakin
bersemangat memacu terbangnya lebih ke utara lagi.
Terbawa oleh nafsu, dia tak merasakan sayapnya yang mulai tertempel salju, makin lama makin
tebal, dan akhirnya dia jatuh ke tanah karena tubuhnya terbungkus salju. Sampai ke tanah, salju
yang menempel di sayapnya justru bertambah tebal.
Si Burung pipit tak mampu berbuat apa apa, menyangka bahwa riwayatnya telah tamat. Dia merintih
menyesali nasibnya.
Mendengar suara rintihan, seekor Kerbau yang kebetulan lewat datang menghampirinya. Namun si
Burung kecewa mengapa yang datang hanya seekor Kerbau, dia menghardik si Kerbau agar menjauh dan
mengatakan bahwa makhluk yang tolol tak mungkin mampu berbuat sesuatu untuk menolongnya. Si
Kerbau tidak banyak bicara, dia hanya berdiri, kemudian kencing tepat diatas burung tersebut. Si
Burung Pipit semakin marah dan memaki maki si Kerbau. Lagi-lagi Si Kerbau tidak bicara, dia maju
satu langkah lagi, dan mengeluarkan kotoran ke atas tubuh si burung. Seketika itu
si Burung tidak dapat bicara karena tertimbun kotoran kerbau. Si Burung mengira lagi bahwa dia
pasti akan mati tak bisa bernapas.
Namun perlahan lahan, dia merasakan kehangatan, salju yang membeku pada bulunya pelan pelan
meleleh oleh hangatnya tahi kerbau, dia dapat bernapas lega dan melihat kembali langit yang
cerah. Si Burung Pipit berteriak kegirangan, bernyanyi keras sepuas puasnya-nya.
Mendengar ada suara burung bernyanyi, seekor anak kucing menghampiri sumber suara, mengulurkan
tangannya, mengais tubuh si burung dan kemudian menimang nimang, menjilati, mengelus dan
membersihkan sisa-sisa salju yang masih menempel pada bulu si burung. Begitu bulunya bersih, Si
Burung bernyanyi dan menari kegirangan, dia mengira telah mendapatkan teman yang ramah dan baik
hati.
Namun apa yang terjadi kemudian, seketika itu juga dunia terasa gelap gulita bagi si Burung, dan
tamatlah riwayat si Burung Pipit ditelan oleh si Kucing.
Dari kisah ini, banyak pesan moral yang dapat dipakai sebagai pelajaran:
1. Halaman tetangga yang nampak lebih hijau, belum tentu cocok buat kita.
2. Baik dan buruknya penampilan, jangan dipakai sebagai satu satunya ukuran.
3. Apa yang pada mulanya terasa pahit dan tidak enak, kadang kadang bisa berbalik membawa hikmah
yang menyenangkan, dan demikian pula sebaliknya.
4. Ketika kita baru saja mendapatkan kenikmatan, jangan lupa dan jangan terburu nafsu, agar
tidak kebablasan.
5. Waspadalah terhadap Orang yang memberikan janji yang berlebihan.

KISAH SEORANG ANAK KECIL

Di propinsi Zhejiang China, ada seorang anak laki yang luar biasa, sebut saja namanya Zhang Da. Perhatiannya yang besar kepada papanya, hidupnya yang pantang menyerah dan mau bekerja keras, serta tindakan dan perkataannya yang menyentuh hati, membuat Zhang Da, anak lelaki yang masih berumur 10 tahun ketika memulai semua itu, pantas disebut anak yang luar biasa. Saking jarangnya seorang anak yang berbuat demikian, sehingga ketika pemerintah China mendengar dan menyelidiki apa yang Zhang Da perbuat, maka mereka pun memutuskan untuk menganugerahi penghargaan negara yang tinggi kepadanya.
Zhang Da adalah salah satu dari sepuluh orang yang dinyatakan telah melakukan perbuatan yang luar biasa dari antara 1,4 milyar penduduk China. Tepatnya 27 Januari 2006 pemerintah China, di provinsi Jiangxu, kota Nanjing, serta disiarkan secara nasional ke seluruh pelosok negeri, memberikan penghargaan kepada 10 (sepuluh) orang yang luar biasa, salah satunya adalah Zhang Da.
Pada waktu tahun 2001, Zhang Da ditinggal pergi oleh mamanya yang sudah tidak tahan hidup menderita karena miskin dan karena suami yang sakit keras. Dan sejak hari itu Zhang Da hidup dengan seorang papa yang tidak bisa bekerja, tidak bisa berjalan, dan sakit-sakitan. Kondisi ini memaksa seorang bocah ingusan yang waktu itu belum genap 10 tahun untuk mengambil tanggung jawab yang sangat berat. Ia harus sekolah, ia harus mencari makan untuk papanya dan juga dirinya sendiri. Ia juga harus memikirkan obat-obat yang yang pasti tidak murah untuk dia. Dalam kondisi yang seperti inilah kisah luar biasa Zhang Da dimulai. Ia masih terlalu kecil untuk menjalankan tanggung jawab yang susah dan pahit ini. Ia adalah salah satu dari sekian banyak anak yang harus menerima kenyataan hidup yang pahit di dunia ini. Tetapi yang membuat Zhang Da berbeda adalah bahwa ia tidak menyerah. Hidup harus terus berjalan, tapi tidak dengan melakukan kejahatan, melainkan memikul tanggung jawab untuk meneruskan kehidupannya dan papanya. Demikian ungkapan Zhang Da ketika menghadapi utusan pemerintah yang ingin tahu apa yang dikerjakannya.
Ia mulai lembaran baru dalam hidupnya dengan terus bersekolah. Dari rumah sampai sekolah harus berjalan kaki melewati hutan kecil. Dalam perjalanan dari dan ke sekolah itulah, ia mulai makan daun, biji-bijian dan buah-buahan yang ia temui. Kadang juga ia menemukan sejenis jamur, atau rumput dan ia coba memakannya. Dari mencoba-coba makan itu semua, ia tahu mana yang masih bisa ditolerir oleh lidahnya dan mana yang tidak bisa ia makan. Setelah jam pulang sekolah, di siang hari dan juga sore hari, ia bergabung dengan beberapa tukang batu untuk membelah batu-batu besar dan memperoleh upah dari pekerjaan itu. Hasil kerja sebagai tukang batu ia gunakan untuk membeli beras dan obat-obatan untuk papanya. Hidup seperti ini ia jalani selama lima tahun tetapi badannya tetap sehat, segar dan kuat.
Zhang Da Merawat Papanya yang Sakit
Sejak umur 10 tahun, ia mulai tanggung jawab untuk merawat papanya. Ia menggendong papanya ke WC, ia menyeka dan sekali-sekali memandikan papanya. Ia membeli beras dan membuat bubur, dan segala urusan papanya. Semua ia kerjakan dengan rasa tanggung jawab dan kasih. Semua pekerjaan ini menjadi tanggung jawabnya sehari-hari.
Zhang Da Menyuntik Sendiri Papanya
Obat yang mahal dan jauhnya tempat berobat membuat Zhang Da berpikir untuk menemukan cara terbaik untuk mengatasi semua ini. Sejak umur 10 tahun ia mulai belajar tentang obat-obatan melalui sebuah buku bekas yang ia beli. Yang membuatnya luar biasa adalah ia belajar bagaimana seorang suster memberikan injeksi/suntikan kepada pasiennya. Setelah ia rasa ia mampu, ia nekad untuk menyuntik papanya sendiri. Saya sungguh kagum, kalau anak kecil main dokter-dokteran dan suntikan itu sudah biasa. Tapi jika anak 10 tahun memberikan suntikan seperti layaknya suster atau dokter yang sudah biasa memberi injeksi saya baru tahu hanya Zhang Da. Orang bisa bilang apa yang dilakukannya adalah perbuatan nekad, saya pun berpendapat demikian. Namun jika kita bisa memahami kondisinya maka Zhang Da adalah anak cerdas yang kreatif dan mau belajar untuk mengatasi kesulitan yang sedang ada dalam hidup dan kehidupannya. Sekarang pekerjaan menyuntik papanya sudah dilakukannya selama lebih kurang lima tahun, maka Zhang Da sudah trampil dan ahli menyuntik.
Aku Mau Mama Kembali
Ketika mata pejabat, pengusaha, para artis dan orang terkenal yang hadir dalam acara penganugerahan penghargaan tersebut sedang tertuju kepada Zhang Da, pembawa acara (MC) bertanya kepadanya,
“Zhang Da, sebut saja kamu mau apa, sekolah di mana, dan apa yang kamu rindukan untuk terjadi dalam hidupmu? Berapa uang yang kamu butuhkan sampai kamu selesai kuliah? Besar nanti mau kuliah di mana, sebut saja. Pokoknya apa yang kamu idam-idamkan sebut saja, di sini ada banyak pejabat, pengusaha, dan orang terkenal yang hadir. Saat ini juga ada ratusan juta orang yang sedang melihat kamu melalui layar televisi, mereka bisa membantumu!”
Zhang Da pun terdiam dan tidak menjawab apa-apa. MC pun berkata lagi kepadanya, “Sebut saja, mereka bisa membantumu.” Beberapa menit Zhang Da masih diam, lalu dengan suara bergetar iapun menjawab, “Aku mau mama kembali. Mama kembalilah ke rumah, aku bisa membantu papa, aku bisa cari makan sendiri, Mama kembalilah!” demikian Zhang dan bicara dengan suara yang keras dan penuh harap.
Banyak pemirsa menitikkan air mata karena terharu. Orang tidak akan menyangka akan apa yang keluar dari bibirnya. Mengapa ia tidak minta kemudahan untuk pengobatan papanya, mengapa ia tidak minta deposito yang cukup untuk meringankan hidupnya dan sedikit bekal untuk masa depannya? Mengapa ia tidak minta rumah kecil yang dekat dengan rumah sakit? Mengapa ia tidak minta sebuah kartu kemudahan dari pemerintah agar ketika ia membutuhkan, melihat katabelece yang dipegangnya, pasti semua akan membantunya. Sungguh tidak mengerti, tapi yang dimintanya, itulah yang paling utama bagi dirinya. Aku mau Mama kembali, sebuah ungkapan yang mungkin sudah dipendamnya sejak saat melihat mamanya pergi meninggalkan dia dan papanya.