Senin, 27 Juli 2015

PENGHAPUS Bacaan: 1Yohanes 1:5-10 NATS: Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehinga Ia akan mengampuni segala dosa kita (1Yohanes 1:9) Sejak Joseph Dixon (1827-1869) mulai memproduksi pensil selama Perang Saudara Amerika Serikat, satu-satunya perubahan signifikan pada desainnya adalah adanya tambahan karet penghapus. Renungkan sejenak batang kayu kecil untuk menulis yang unik ini. Di sisi yang satu terdapat ujung yang runcing, keras, dan berwarna hitam. Di sisi satunya lagi terdapat karet penghapus kecil. Alat yang sederhana ini dapat dipakai untuk menulis, membuat sketsa, menghitung rumus-rumus yang rumit, atau membuat puisi yang indah. Namun pensil juga dapat dengan cepat mengoreksi suatu kesalahan, mengubah bilangan, atau memulai semuanya dari awal. Setiap hari orang kristiani menorehkan perkataan dan perbuatannya pada catatan sejarah pribadinya. Namun tatkala berefleksi pada perkataan dan perbuatannya, ia menjadi sadar bahwa sebagian yang dituliskannya bukanlah sifat yang akan menyenangkan Sang Juru Selamat. Ia teringat pada sikap dan tindakan yang tidak seharusnya menjadi bagian dari kehidupan orang kristiani. Akan tetapi, dosa-dosa ini diampuni dan persekutuan dengan Allah diperbaiki melalui pengakuan yang jujur serta pertobatan. Dalam surat 1Yohanes, ia memberitahukan cara hidup lurus serta menikmati persekutuan dengan Kristus dan orang lain. Namun, Yohanes adalah seorang realis, yang sadar bahwa sebagian dari catatan kehidupan kita akan ditandai dengan kekurangan dan kegagalan kita setiap hari. Itulah sebabnya 1Yohanes 1:9 merupakan suatu janji yang indah. Ayat ini menyatakan bahwa kita dapat memakai penghapus berupa pengakuan dan memulai kembali dari awal --DJD PENGAKUAN DOSA ADALAH TANAH TEMPAT PENGAMPUNAN TUMBUH SUBUR

Minggu, 26 Juli 2015

DIPANGGIL UNTUK MENJADI BERKAT

Bacaan: Kejadian 12:1-9 NATS: Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya (Ibrani 11:8) Salah satu pengalaman yang paling menyedihkan dalam hidup ini adalah ketika kita dipisahkan dari benda-benda dan orang yang kita cintai. Kerap kali sulit bagi kita untuk meninggalkan rumah yang menyimpan banyak kenangan indah, dan selalu berat bagi kita untuk mengucapkan selamat tinggal kepada orang-orang yang kita kasihi tatkala harus meninggalkan mereka. Demikian pula tidak mudah bagi Abraham untuk menaati permintaan Allah supaya ia meninggalkan negeri, teman-teman, dan kerabatnya. Namun, bila ia tidak taat pada perintah Allah, tidak akan ada berkat bagi dia dan keturunannya. Allah memanggil Abraham untuk menjalani kehidupan dengan pengabdian yang khusus ini, karena Dia telah memilihnya menjadi saluran yang melaluinya Dia akan mengerjakan rencana penebusan. Umat manusia telah memberontak dan menjadi penyembah berhala, sedangkan Abraham harus menyembah satu-satunya Allah yang sejati. Tugas semua orang kristiani adalah memutuskan hubungan dengan segala yang menghalangi kemajuan dan efektivitas kerohanian. Kita harus meninggalkan semua dosa, seluruh kekerasan hati, dan setiap kesenangan duniawi yang dapat menjauhkan hati kita dari Allah. Jika kita melakukan hal ini, saat diuji dan dicobai, maka integritas rohani dalam hidup kita akan tetap bertahan melalui ujian kehidupan itu. Kita dikuatkan dalam proses tersebut, agar pada gilirannya kita dapat menjadi berkat bagi orang lain yang ada di sekitar kita --HVL MELEKAT PADA KRISTUS ADALAH RAHASIA UNTUK MENJAUHKAN DIRI DARI DUNIA

Jumat, 24 Juli 2015

Hati Megan

Bacaan: Yakobus 1:19-27 NATS: Hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja (Yakobus 1:22) Ketika Megan duduk di kelas tiga, ia selalu pulang tanpa sarung tangan musim dinginnya. Ibunya jengkel karena harus selalu membelikan sarung tangan baru, yang tidak mampu dilakukan keluarga itu. Suatu hari ibunya marah dan berkata, "Megan, kamu harus lebih bertanggung jawab. Tidak bisa terus-menerus seperti ini!" Megan menangis. Dengan tersedu-sedu ia mengatakan kepada ibunya bahwa selama ia bisa mendapatkan sarung tangan baru, ia dapat memberikan sarung tangan untuk anak-anak yang sama sekali tidak dapat membelinya. Sekarang saat usianya 18 tahun, Megan memiliki berbagai hobi termasuk menjadi sukarelawan di lingkungannya dan membimbing anak-anak jalanan. Berkaitan dengan keinginannya untuk membantu orang lain, ia berkata bahwa "rasanya hal itu memang sudah seharusnya saya kerjakan". Sebagai orang kristiani, kita pun harus mempunyai hati yang suka memberi. Yakobus berkata bahwa kita harus mendengarkan firman dan melakukan apa yang dikatakan firman itu (1:22,23). Akan tetapi, ia tidak berhenti dengan hanya mengatakan bahwa kita harus mematuhinya. Ia memberi kita petunjuk khusus tentang apa yang harus kita lakukan. Lalu, ia memberi kita cara praktis untuk memberi perhatian kepada orang lain: "Mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka" (ayat 27). Mintalah agar Allah memberi kita hati seperti hati yang dimiliki Megan. Dengan kasih kepada Allah, taatilah apa yang dikatakan-Nya supaya Anda lakukan. Itulah yang "memang seharusnya kita kerjakan" --AMC ANDA DAPAT MEMBERI TANPA MENGASIHI TETAPI ANDA TIDAK DAPAT MENGASIHI TANPA MEMBERI

ANAK DOMBA GEMBALA KITA

Bacaan: Wahyu 7:13-17 NATS: Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan (Wahyu 7:17) Kitab Wahyu memberikan gambaran yang luar biasa. Anak Domba Allah menuntun kita dari mata air kehidupan yang satu ke mata air kehidupan yang lain, dan senantiasa semakin dalam menuju kasih Allah (7:17). Yesus berdoa di Ruang Atas sesaat sebelum Dia disalib, "Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka [para murid] dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka" (Yohanes 17:26). Yesus menuntun kita menuju pengetahuan yang mendalam tentang kasih Allah. Tujuan-Nya tidak semata-mata supaya kita memperoleh pengetahuan tentang Allah, tetapi juga supaya kita tahu sedalam apa kita dihargai dan dikasihi. Seperti yang dikatakan Yesus, kasih Sang Bapa kepada Putra-Nya sama dengan kasih-Nya kepada kita. Namun, untuk memahami kasih tersebut dibutuhkan suatu proses. Memahami kasih Allah memerlukan waktu. Mungkin Anda tidak yakin bahwa Dia mengasihi Anda. Bersabarlah. Roh Kudus akan menuntun Anda menuju seluruh kebenaran (Yohanes 16:13). Baca dan renungkan perkataan dan perbuatan-Nya di dalam Injil. Mintalah agar Allah menunjukkan kasih-Nya. Pada saatnya nanti Dia akan menyatakan "lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya" kasih-Nya (Efesus 3:18). Sejauh pemahaman saya, proses itu akan berlangsung sampai pada kekekalan. Kita akan benar-benar dipuaskan di surga, dan kita akan terus bertumbuh, karena kasih Allah tidak pernah berakhir --DHR KASIH KITA TERBATAS NAMUN KASIH ALLAH TIADA BATASNYA

Selasa, 30 Juni 2015

BE YOURSELF


1 July 2015
Di abad 21 ini, kita bisa menemui banyak media yang memunculkan slogan “be yourself”. Slogan ini terkenal dengan ciri khasnya yang ingin mendorong setiap individu untuk hidup sesuai dengan keinginannya, dan tidak mempedulikan penilaian-penilaian dari masyarakat di sekitarnya. Walaupun demikian, slogan ini terkesan memiliki suatu ironi yang tidak bisa dijalani secara realistis. Untuk menggambarkan ironi ini, perhatikan cerita singkat di bawah ini.
Ada seorang perempuan muda yang merasa kesulitan mencari teman, dan ia merasa hal ini disebabkan karena ia tidak memiliki fitur wajah yang sesuai dengan standar masyarakat zaman sekarang. Lalu ia bercerita kepada seorang guru pembimbing di kampusnya, akhirnya guru tersebut hanya memberikan satu nasihat kepadanya, yaitu “be yourself”.
Setelah itu ia mencoba untuk mengikuti nasihat gurunya, namun ia tetap merasa dirinya tidak disukai teman-temannya. Sampai akhirnya ia berhenti mengikuti nasihat “be yourself” dan melakukan segala macam cara untuk membuatnya terlihat cantik. Ketika ia mulai menerapkan tren kecantikan zaman ini, barulah ia merasa dirinya diterima dengan baik oleh lingkungannya.
Dari cerita ini, kita dapat melihat bahwa di satu sisi, guru tersebut mencetuskan slogan “be yourself” yang dianggap baik olehnya dan mungkin oleh sebagian besar masyarakat, tetapi pada kenyataannya, masyarakat lebih menerima orang yang mengikuti tren zaman. Di sini kita melihat ambiguitas dari slogan “be yourself”. Apa sebenarnya arti “be yourself”? Apakah identitas diri manusia yang sejati? Bagaimana manusia seharusnya menjadi dirinya sendiri?
Untuk menjawab pertanyaan di atas, kita harus ingat dan sadar akan tiga hal:
1. MANUSIA MAKHLUK MATERI DAN MAKHLUK ROHANI
Pertama, kita harus mengingat bahwa manusia berada dalam kondisi rohani dan materi. Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai manusia yang terbatas tetapi juga diberikan sifat kekekalan. Manusia secara jasmani tentu terbatas oleh ruang dan waktu, tetapi Tuhan memberikan manusia pikiran dan kerohanian yang bisa melampaui dimensi ruang dan waktu. Manusia yang tidak sadar akan dimensi rohani dan materi pasti akan kehilangan identitas diri, karena natur asli manusia adalah untuk hidup di dalam dua dimensi ini.  Ketika manusia sudah kehilangan identitas dirinya yang sejati, maka manusia akan menggantinya dengan identitas palsu. Karena itu, be yourself sebagai manusia yang harus hidup dalam dimensi materi dan rohani.
2. IDENTITAS MANUSIA DIBERIKAN OLEH TUHAN
Identitas diri manusia diberi oleh Tuhan, karena manusia diciptakan oleh Tuhan. Identitas asli manusia adalah bahwa manusia dicipta, telah jatuh dalam dosa, dan kemudian ditebus oleh darah Kristus. Tuhan yang menyatakan hal ini kepada manusia, dan ketika Tuhan memanggil manusia untuk kembali kepada identitasnya yang asli, maka kita harus taat kepada-Nya, karena kita adalah ciptaan-Nya. Be yourself, live as a creature before the Creator!
3. TUJUAN HIDUP MANUSIA
Ketika manusia sudah mengetahui bahwa identitas dirinya berasal dari Tuhan, maka ia harus mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupnya. Manusia hidup bertujuan untuk disempurnakan dan dikuduskan oleh Tuhan. Kita juga harus ingat, bahwa manusia dipanggil Tuhan dalam keunikan. Oleh karena itu, panggilan kita yang unik juga harus kita temukan di dalam Tuhan. Be yourself as a person before God!
Menjadi diri sendiri adalah menggumuli panggilan Sang Pencipta dalam diri, menerima fakta bahwa saya dicipta dan dipanggil untuk menemukan, menjalankan, dan menggenapi kehendak Tuhan. Mari kembali kepada makna identitas diri kita yang sejati di hadapan Tuhan Sang Pencipta!

9 CARA MENJADI PEMUDA SUKSES


1 july 2015


1. SANGKAL DIRI.

Manusia diciptakan oleh Allah, sehingga merupakan konsekuensi logis bagi manusia untuk hidup sesuai keinginan Penciptanya. Akan tetapi, manusia sudah jatuh di dalam dosa, sehingga memiliki kecenderungan untuk egois. Kita selalu menginginkan segala sesuatu yang terbaik untuk diri menurut diri yang sudah jatuh dalam dosa ini dan tidak lagi memikirkan apa yang menjadi rencana Allah. Allah memiliki rencana atas setiap kita, bukankah rencana itu yang seharusnya kita kejar? Ketika diri ini menolak untuk mengejar dan melakukan kehendak Tuhan, hidup kita sedang meleset dari sasaran (meleset dari tujuan yang ditentukan Allah) atau sedang berdosa. Karena itu berdoalah dan mintalah Tuhan untuk memberikan kekuatan kepada kita untuk sangkal diri dan takluk kepada Diri Sang Pencipta.
2. BERGAUL DENGAN TERANG.


Hasil gambar untuk ilustrasi pemuda kristen
Kita hidup di dalam dunia yang penuh dengan hal-hal yang gelap - penuh dosa. Kita tidak bisa hanya berdiri sendiri untuk menghindari dan bahkan memerangi dosa, maka dari itu kita perlu persekutuan dengan teman-teman seperjuangan yang ingin bersama-sama hidup dengan benar dan bertanggung jawab. Kita harus menolak persekongkolan dengan kegelapan yang tidak transparan terhadap dosa, karena hal itu akan membuat kita semakin tidak peka terhadap dosa.3. TOLAK SEGALA HAL YANG BERSIFAT PORNO.

Pemuda adalah masa yang paling kuat dan bergairah dalam segala sesuatu. Pemuda sering tergoda dengan yang bersifat porno. Seks itu suci adanya, maka dari itu harus diperlakukan dengan benar dan di dalam kesucian. Jangan “coba-coba” jika belum menikah, bahkan tidak di dalam pikiran sekali pun. Kita harus selalu menjaga kesucian.


4. TOLAK KETAMAKAN.

Manusia bukan diciptakan untuk mendapatkan harta sebanyak-banyaknya untuk diri. Manusia diciptakan untuk melakukan sebaik-baiknya misi yang Tuhan telah sediakan. Manusia diperintahkan untuk menaklukkan seluruh alam bagi Tuhan, bukan untuk diri. Oleh karena itu, segala materi yang kita miliki adalah dalam konteks menggenapkan visi dari Allah dan menunjang misi Allah.
5. TOLAK SEGALA HAL YANG MEMBANGKITKAN KECONGKAKAN.

Segala hal yang kita miliki adalah dari Tuhan dan milik Tuhan. Oleh karena itu, tidak ada ruang bagi kita untuk sombong akan apa yang ada pada diri kita. Tuhan memberikan kelebihan kepada kita, apakah itu kecantikan, talenta, kepintaran, harta, dan lain-lain, adalah karena kita terlalu lemah sehingga Tuhan berbelas kasihan pada kita, karena Dia punya rencana dalam hidup kita, sehingga kita diperlengkapi, dan karena Dia ingin menyatakan Diri-Nya melalui kita, sehingga kita dipenuhi anugerah-Nya agar kemuliaan-Nya nyata di atas bumi.
6. TOLAK NARKOBA.

Hasil gambar untuk ilustrasi narkobaBanyak pekerjaan, tugas menumpuk semalaman suntuk, relasi dengan sesama atau keluarga yang sedang tidak baik, sering kali membuat kita stres. Biasanya orang mencari jalan pintas untuk keluar dari itu semua, salah satunya dengan memakai narkoba. Namun sesungguhnya itu bukanlah jalan keluar, karena setelah mengonsumsi narkoba, masalah akan tetap ada dan justru akan membuat masalah semakin banyak. Selain itu, masa muda juga adalah masa petualangan. Narkoba bukanlah wilayah yang perlu diketahui, sehingga perlu kita coba agar kita mengetahuinya, sama seperti pengalaman jatuh dari lantai 20 bukanlah pengalaman yang perlu diketahui. Jalan keluar satu-satunya adalah berdoa, minta Tuhan berikan kekuatan untuk melewati masalah yang ada, bukan lari dari masalah.
7. TOLAK KEMALASAN.

Berapa banyak waktu yang telah kita buang untuk bermalas-malasan? Apakah dengan bermalas-malasan, masalah akan selesai? Tidak ada yang tahu sampai umur berapa kita hidup di dunia ini. Waktu adalah asset paling berharga dalam hidup seorang manusia, karena waktulah satu-satunya yang tidak dapat kita beli, tidak dapat kita percepat atau perlambat, dan tidak dapat diulangi atau dilewati. Maka dari itu, ketika Tuhan masih memberikan waktu untuk hidup, pakailah waktu yang ada dengan rajin bekerja, setia bekerja, tekun bekerja untuk memuliakan Tuhan.
8. TOLAK KENIKMATAN YANG TIDAK ADA DASAR.

Setiap manusia berdosa, baik perempuan maupun laki-laki pasti memiliki mata yang lapar. Entah itu lapar akan tas yang mahal untuk perempuan atau jam tangan untuk laki-laki. Keinginan itu tidaklah salah, akan tetapi kita harus mempertanggungjawabkan kepada Tuhan segala berkat yang Tuhan pinjamkan kepada kita, seperti waktu, uang, kekuatan, kepintaran, dan lain sebagainya. Semua itu ada dalam hidup kita bukan tanpa tujuan dan tujuannya tentu saja bukan untuk diri kita, tetapi untuk kita gunakan bagi pengembangan pekerjaan dan misi Tuhan.
9. TOLAK SIKAP KOMPROMI DAN HANYA MAU CARI GAMPANG.

Hampir tidak ada orang yang mau hidupnya susah. Namun tidak bisa kita pungkiri bahwa Allah memberikan kesusahan dan beban yang berat untuk melatih kita. Maka dari itu, kita tidak boleh kompromi dan hanya mau cari gampang. Hal ini bukan berarti kita harus mencari masalah. Allah kita baik dan sayang pada anak-anak-Nya, maka sering kita dilatih agar tetap beriman kepada Dia dalam setiap kesulitan yang ada.

KEBAHAGIAAN

Devotional - 1 juli 2015
"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir." - Pengkhotbah 3:11

Pemuda… Ya, kita ini pemuda dengan segala gaya, keunikan, dan perjuangannya. Kita berjuang untuk suatu hal yang besar: kebahagiaan – entah diri sendiri maupun orang lain. Segala keringat dan jerih payah kita peras sampai titik penghabisan atas nama kebahagiaan. Masalahnya, seberapa keras pun perjuangan kita, ada bagian kosong di hati yang menganga lebar dan kita butuh hiburan ekstra untuk menambalnya. Parahnya lagi, hiburan tersebut akhirnya hanya melelahkan tubuh ini. Semuanya sia-sia. Sebenarnya hal ini logis-logis saja tokh? Bagaimana mungkin memuaskan samudera raya dengan air tuangan dari gelas, demikian juga kekosongan hati kita yang diberikan kekekalan oleh Sang Pencipta tidak mungkin dipuaskan oleh hal-hal kesementaraan. Demikianlah Anak Allah yang Kekal – Kristus Yesus – telah menebus hidup kita yang sia-sia dengan darah-Nya yang berharga, sehingga kita menjadi milik-Nya dan bukan milik diri kita sendiri, dan Roh Kudus tinggal di dalam hati kita. Inilah kebahagiaan sejati yang dirindukan oleh setiap manusia. Segala kekhawatiran dan rasa takut dalam jerih lelah perjuangan hidup ini diubahkan dari kesia-siaan menjadi kebahagiaan karena Ia setia beserta kita dan menjamin hari depan kita. Apa yang lebih indah daripada penghiburan ini?