david viancheto
Senin, 27 Juli 2015
Minggu, 26 Juli 2015
DIPANGGIL UNTUK MENJADI BERKAT
Bacaan: Kejadian 12:1-9 NATS: Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya (Ibrani 11:8) Salah satu pengalaman yang paling menyedihkan dalam hidup ini adalah ketika kita dipisahkan dari benda-benda dan orang yang kita cintai. Kerap kali sulit bagi kita untuk meninggalkan rumah yang menyimpan banyak kenangan indah, dan selalu berat bagi kita untuk mengucapkan selamat tinggal kepada orang-orang yang kita kasihi tatkala harus meninggalkan mereka. Demikian pula tidak mudah bagi Abraham untuk menaati permintaan Allah supaya ia meninggalkan negeri, teman-teman, dan kerabatnya. Namun, bila ia tidak taat pada perintah Allah, tidak akan ada berkat bagi dia dan keturunannya. Allah memanggil Abraham untuk menjalani kehidupan dengan pengabdian yang khusus ini, karena Dia telah memilihnya menjadi saluran yang melaluinya Dia akan mengerjakan rencana penebusan. Umat manusia telah memberontak dan menjadi penyembah berhala, sedangkan Abraham harus menyembah satu-satunya Allah yang sejati. Tugas semua orang kristiani adalah memutuskan hubungan dengan segala yang menghalangi kemajuan dan efektivitas kerohanian. Kita harus meninggalkan semua dosa, seluruh kekerasan hati, dan setiap kesenangan duniawi yang dapat menjauhkan hati kita dari Allah. Jika kita melakukan hal ini, saat diuji dan dicobai, maka integritas rohani dalam hidup kita akan tetap bertahan melalui ujian kehidupan itu. Kita dikuatkan dalam proses tersebut, agar pada gilirannya kita dapat menjadi berkat bagi orang lain yang ada di sekitar kita --HVL MELEKAT PADA KRISTUS ADALAH RAHASIA UNTUK MENJAUHKAN DIRI DARI DUNIA
Jumat, 24 Juli 2015
Hati Megan
Bacaan: Yakobus 1:19-27 NATS: Hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja (Yakobus 1:22) Ketika Megan duduk di kelas tiga, ia selalu pulang tanpa sarung tangan musim dinginnya. Ibunya jengkel karena harus selalu membelikan sarung tangan baru, yang tidak mampu dilakukan keluarga itu. Suatu hari ibunya marah dan berkata, "Megan, kamu harus lebih bertanggung jawab. Tidak bisa terus-menerus seperti ini!" Megan menangis. Dengan tersedu-sedu ia mengatakan kepada ibunya bahwa selama ia bisa mendapatkan sarung tangan baru, ia dapat memberikan sarung tangan untuk anak-anak yang sama sekali tidak dapat membelinya. Sekarang saat usianya 18 tahun, Megan memiliki berbagai hobi termasuk menjadi sukarelawan di lingkungannya dan membimbing anak-anak jalanan. Berkaitan dengan keinginannya untuk membantu orang lain, ia berkata bahwa "rasanya hal itu memang sudah seharusnya saya kerjakan". Sebagai orang kristiani, kita pun harus mempunyai hati yang suka memberi. Yakobus berkata bahwa kita harus mendengarkan firman dan melakukan apa yang dikatakan firman itu (1:22,23). Akan tetapi, ia tidak berhenti dengan hanya mengatakan bahwa kita harus mematuhinya. Ia memberi kita petunjuk khusus tentang apa yang harus kita lakukan. Lalu, ia memberi kita cara praktis untuk memberi perhatian kepada orang lain: "Mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka" (ayat 27). Mintalah agar Allah memberi kita hati seperti hati yang dimiliki Megan. Dengan kasih kepada Allah, taatilah apa yang dikatakan-Nya supaya Anda lakukan. Itulah yang "memang seharusnya kita kerjakan" --AMC ANDA DAPAT MEMBERI TANPA MENGASIHI TETAPI ANDA TIDAK DAPAT MENGASIHI TANPA MEMBERI
ANAK DOMBA GEMBALA KITA
Bacaan: Wahyu 7:13-17 NATS: Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan (Wahyu 7:17) Kitab Wahyu memberikan gambaran yang luar biasa. Anak Domba Allah menuntun kita dari mata air kehidupan yang satu ke mata air kehidupan yang lain, dan senantiasa semakin dalam menuju kasih Allah (7:17). Yesus berdoa di Ruang Atas sesaat sebelum Dia disalib, "Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka [para murid] dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka" (Yohanes 17:26). Yesus menuntun kita menuju pengetahuan yang mendalam tentang kasih Allah. Tujuan-Nya tidak semata-mata supaya kita memperoleh pengetahuan tentang Allah, tetapi juga supaya kita tahu sedalam apa kita dihargai dan dikasihi. Seperti yang dikatakan Yesus, kasih Sang Bapa kepada Putra-Nya sama dengan kasih-Nya kepada kita. Namun, untuk memahami kasih tersebut dibutuhkan suatu proses. Memahami kasih Allah memerlukan waktu. Mungkin Anda tidak yakin bahwa Dia mengasihi Anda. Bersabarlah. Roh Kudus akan menuntun Anda menuju seluruh kebenaran (Yohanes 16:13). Baca dan renungkan perkataan dan perbuatan-Nya di dalam Injil. Mintalah agar Allah menunjukkan kasih-Nya. Pada saatnya nanti Dia akan menyatakan "lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya" kasih-Nya (Efesus 3:18). Sejauh pemahaman saya, proses itu akan berlangsung sampai pada kekekalan. Kita akan benar-benar dipuaskan di surga, dan kita akan terus bertumbuh, karena kasih Allah tidak pernah berakhir --DHR KASIH KITA TERBATAS NAMUN KASIH ALLAH TIADA BATASNYA
Selasa, 30 Juni 2015
BE YOURSELF
9 CARA MENJADI PEMUDA SUKSES
1 july 2015
1. SANGKAL DIRI.
Manusia diciptakan oleh Allah, sehingga merupakan konsekuensi logis bagi manusia untuk hidup sesuai keinginan Penciptanya. Akan tetapi, manusia sudah jatuh di dalam dosa, sehingga memiliki kecenderungan untuk egois. Kita selalu menginginkan segala sesuatu yang terbaik untuk diri menurut diri yang sudah jatuh dalam dosa ini dan tidak lagi memikirkan apa yang menjadi rencana Allah. Allah memiliki rencana atas setiap kita, bukankah rencana itu yang seharusnya kita kejar? Ketika diri ini menolak untuk mengejar dan melakukan kehendak Tuhan, hidup kita sedang meleset dari sasaran (meleset dari tujuan yang ditentukan Allah) atau sedang berdosa. Karena itu berdoalah dan mintalah Tuhan untuk memberikan kekuatan kepada kita untuk sangkal diri dan takluk kepada Diri Sang Pencipta.
2. BERGAUL DENGAN TERANG.
4. TOLAK KETAMAKAN.
Manusia bukan diciptakan untuk mendapatkan harta sebanyak-banyaknya untuk diri. Manusia diciptakan untuk melakukan sebaik-baiknya misi yang Tuhan telah sediakan. Manusia diperintahkan untuk menaklukkan seluruh alam bagi Tuhan, bukan untuk diri. Oleh karena itu, segala materi yang kita miliki adalah dalam konteks menggenapkan visi dari Allah dan menunjang misi Allah.
5. TOLAK SEGALA HAL YANG MEMBANGKITKAN KECONGKAKAN.
Segala hal yang kita miliki adalah dari Tuhan dan milik Tuhan. Oleh karena itu, tidak ada ruang bagi kita untuk sombong akan apa yang ada pada diri kita. Tuhan memberikan kelebihan kepada kita, apakah itu kecantikan, talenta, kepintaran, harta, dan lain-lain, adalah karena kita terlalu lemah sehingga Tuhan berbelas kasihan pada kita, karena Dia punya rencana dalam hidup kita, sehingga kita diperlengkapi, dan karena Dia ingin menyatakan Diri-Nya melalui kita, sehingga kita dipenuhi anugerah-Nya agar kemuliaan-Nya nyata di atas bumi.
6. TOLAK NARKOBA.
Berapa banyak waktu yang telah kita buang untuk bermalas-malasan? Apakah dengan bermalas-malasan, masalah akan selesai? Tidak ada yang tahu sampai umur berapa kita hidup di dunia ini. Waktu adalah asset paling berharga dalam hidup seorang manusia, karena waktulah satu-satunya yang tidak dapat kita beli, tidak dapat kita percepat atau perlambat, dan tidak dapat diulangi atau dilewati. Maka dari itu, ketika Tuhan masih memberikan waktu untuk hidup, pakailah waktu yang ada dengan rajin bekerja, setia bekerja, tekun bekerja untuk memuliakan Tuhan.
8. TOLAK KENIKMATAN YANG TIDAK ADA DASAR.
Setiap manusia berdosa, baik perempuan maupun laki-laki pasti memiliki mata yang lapar. Entah itu lapar akan tas yang mahal untuk perempuan atau jam tangan untuk laki-laki. Keinginan itu tidaklah salah, akan tetapi kita harus mempertanggungjawabkan kepada Tuhan segala berkat yang Tuhan pinjamkan kepada kita, seperti waktu, uang, kekuatan, kepintaran, dan lain sebagainya. Semua itu ada dalam hidup kita bukan tanpa tujuan dan tujuannya tentu saja bukan untuk diri kita, tetapi untuk kita gunakan bagi pengembangan pekerjaan dan misi Tuhan.
9. TOLAK SIKAP KOMPROMI DAN HANYA MAU CARI GAMPANG.
Hampir tidak ada orang yang mau hidupnya susah. Namun tidak bisa kita pungkiri bahwa Allah memberikan kesusahan dan beban yang berat untuk melatih kita. Maka dari itu, kita tidak boleh kompromi dan hanya mau cari gampang. Hal ini bukan berarti kita harus mencari masalah. Allah kita baik dan sayang pada anak-anak-Nya, maka sering kita dilatih agar tetap beriman kepada Dia dalam setiap kesulitan yang ada.
KEBAHAGIAAN
"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir." - Pengkhotbah 3:11